Jajaki Kerjasama Logistik Jemaah Haji, PT JNE Kunjungi Ditjen PHU
Jakarta (PHU) — PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau Perusahaan Logistik JNE menjajaki kerjasama pengangkutan logistik Jemaah haji Indonesia saat berlangsungnya musim umrah dan haji Tahun 1443H/2022M lika Pemerintah Arab Saudi membuka penyelenggaraan haji untuk jemaah dari negara non Saudi.
Penjajakan ini ditandai dengan berkunjungnya beberapa perwakilan PT JNE ke Ditjen PHU Kemenag Jakarta antara lain Widodo dan Trian Yuserma dari PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, Sholeh Baznas Bazis DKI serta Alif PT. Kuwais Internasional.
Pertemuan berlangsung di Ruang kerja Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dan disambut langsung oleh Direktur Dirjen PHU Kementerian Agama Hilman Latief yang didampingi Plt. Sekretaris Ditjen PHU Subhan Cholid.
Dalam pertemuannya dengan Ditjen PHU Kemenag, PT JNE ingin bersilaturahmi dam menjajaki peluang kerjasama logistik khususnya untuk layanan jemaah haji & umrah Khususnya Indonesia.
“Pertemuan dengan Dirjen PHU tadi untuk bersilaturahmi dam menjajaki peluang kerjasama logistik khususnya untuk layanan jemaah haji & umrah,” kata Perwakilan dari JNE Widodo di Jakarta. Jumat (25/02/2022).
Menurutnya saat ini JNE merupakan perusahaan asli Indonesia (Merah Putih) yang saat ini dapat mendorong dan memajukan UMKM Indonesia.
Widodo mengatakan didalam pasar bebas seperti sekarang tidak data dipungkiri akan bersaing dengan perusahaan-perusahaan logistik dari Arab Saudi yang sudah ada, namun dirinya optimis JNE dapat memasuki pasar tersebut.
“Untuk JNE kebetulan secara Logistik saat ini Nomer 1 di Indonesia dan kebetulan JNE saat ini juga sudah ada Division Internasional yang juga melayani kiriman-kiriman luar negeri termasuk Arab Saudi namun memang hanya belum ada cabang disana kalau secara pelayanan untuk kiriman internasional JNE sudah ada dan berjalan,” terangnya.
Terkait kompetitor di Arab Saudi, ia mengakui perusahaan logistik tersebut belum punya jaringan dan sistem tracking logistik yang baik.
“Kepastian waktu kiriman dengan system Aplikasi JNE saat ini kiriman yang akan dikirimkan oleh jemaah haji dapat nanti unduh dan gunakan yang akan memberikan Informasi Tracking barang kiriman jemaah,” jelasnya.
“Untuk harga kita bersaing, apalagi bisa buka cabang disana nanti untuk kiriman dalam kotanya bisa lebih bersaing,” tambahnya.
Plt. Sekretaris Ditjen PHU Subhan Cholid mengatakan kebutuhan layanan logistik jemaah haji memang diperlukan, jemaah haji dan umrah Indonesia merupakan pangsa pasar Arab Saudi yang begitu besar, maka tidak jarang sebelum jemaah haji pulang ke Tanah Air pengiriman logistik mengalami kenaikan.
“Tiga atau dua hari sebelum jemaah pulang (ke Tanah Air) logistik sudah memenuhi lobi-lobi hotel,” kata Subhan yang juga Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri ini.
Sementara itu Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengapresiasi pertemuan ini, karena dengan masuknya perusahaan logistik asal Indonesia akan lebih meningkatkan ekosistem ekonomi haji dan umrah.
“Saat ini Kemenag sedang mendorong penguatan ekosistem ekonomi haji dan umrah dan ini juga salah satu program prioritas Ditjen PHU,” ungkap Hilman.
Ia berharap, masuknya PT JNE ke pasar Arab Saudi data memberikan alternatif pengiriman barang untuk jemaah haji dan umrah. “Ini potensinya besar sekali,” harapnya.